mari berbagi info

mari berbagi info

Senin, 30 Maret 2009

Memahami Cara Kerja Pikiran

Sigmund Freud dan banyak ahli psikologi lain menyatakan bahwa pikiran manusia terdiri dari pikiran sadar dan bawah sadar. Pikiran sadar dan bawah sadar berkomunikasi satu dengan yang lain. Namun, pikiran bawah sadar tidak selalu sejalan dengan pikiran sadar. Kadang-kadang, pikiran bawah sadar sudah memiliki "program" sendiri, emosi, kebiasaan, dan kepercayaan yang sudah tertanam sebelumnya. Ternyata, 88% pikiran bawah sadar memengaruhi sikap dan perilaku manusia dibandingkan pikiran sadarnya. 

Seperti komputer, sebenarnya, pikiran manusia terdiri dari program-program yang "di-install" ke dalamnya. Pemprograman itu dimulai saat seseorang masih kanak-kanak. Pengasuhan orangtua dan perlakuan orang yang lebih dewasa di sekitarnya biasanya mudah di-install. Pertanyaannya adalah program seperti apa yang dimasukkan: positif atau negatif? Para ahli psikologi umumnya sepakat bahwa masa kanak-kanak, khususnya lima tahun pertama, cukup berpengaruh dalam kehidupan sese orang di masa-masa berikutnya. Oleh karena itu, bisa ditebak bagaimana pengaruh dari program positif atau negatif yang sudah ter-install dalam pikiran. 

Menariknya, program-program tersebut-sama seperti komputer- bisa diganti atau diubah dengan program baru. Salah satunya adalah dengan mengakses bawah sadar melalui hipnosis. Oleh sebab itulah, hipnosis bisa digunakan untuk terapi, yaitu memprogram ulang pikiran dengan cara mengganti program negatif menjadi program positif. Berikut ini adalah uraian berbagai gelombang otak dan aktivitas terkait didalamnya:

1. Beta (14-25 Hz): normal 

Gelombang otak Beta dominan terjadi pada seseorang yang sedang melakukan aktivitas. Atensi, kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kondisi yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kecemasan dan ketidaknyamanan. 

2. Alpha (8-13 Hz): meditatif 

Gelombang otak Alpha dominan terjadi pada seseorang yang sedang melakukan aktivitas. Relaksasi, pembelajaran super, fokus relaks, kondisi trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, dan awal mengakses pikiran bawah sadar (unconscious). 

3. Theta (4-7 Hz): meditatif 

Gelombang otak Theta dominan terjadi pada seseorang yang sedang melakukan aktivitas: Tidur bermimpi (tidur REM/Rapid Eye Movement), peningkatan produksi catecholamines (sang at vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreativitas, pengalaman emosional, potensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious). 

4. Delta (0,5 - 3 Hz): tidur lelap 

Gelombang otak Delta dominan terjadi pada seseorang yang sedang melakukan aktivitas. Tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi non-fisik, hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah sadar (unconscious), dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika diinduksi dengan holosinc.

source : http://www.indigoindonesia.com

0 comments:

Posting Komentar